Pidatobahasa arab tentang hari kiamat pigura. Kumpulan pidato bahasa arab konsep islam tentang persudaraan الس لا م ع ل ي ك م و ر ح ة الله و ب ر ك ات ه بسم ال pahala shalawat koran. Contoh Teks Pidato Bahasa Arab Singkat Demikian contoh teks pidato bahasa arab dan artinya yang bisaPidato bahasa Arab singkat tentang disiplin / kedisplinan disertai arti dan harokat lengkap dengan judul Al Indhibath Kedisiplinan’ Tema pidato tentang disiplin merupakan salah satu tema yang banyak menjadi bahan pidato. Berikut pidato tentang disiplin selengkapnya. الانْضِبَاطُ Muqoddimah Pidato الـحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَـمِيْنَ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِيْنَ ، نَبِيِّنَا وَحَبِيْبِنَا مُـحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَعِيْنَ ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ ، أَمَّا بَعْدُ Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Kepada-Nya kami memohon pertolongan dalam semua urusan dunia dan agama. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Rasul paling mulia, keluarganya dan seluruh sahabatnya. Contoh Lainnya Teks Mukadimah Bahasa Arab Isi Pidato أَيُّهَا الْإِخْوَةُ الكِرَامُ تَتَّسِمُ حَيَاةُ كَثِيْرٍ مِنَّا بِالْمِزَاجِيَّةِ وَالعَشْوَائِيَّةِ وَقِلَّةِ الانْضِبَاطِ أَوِ انْعِدَامِهِ، وَرُبَمَا يَرَى بَعْضُنَا أَنَّ الانْضِبَاطَ هُوَ نَوْعٌ مِنْ مُعَاقَبَةِ النَّفْسِ وَحِرْمَانِهَا، وَيَرَى أَنَّهُ عِنْدَمَا يَعِيْشُ حَيَاتَهُ بِغَيْرِ انْضِبَاطٍ أَوْ تَقْيِيْدٍ فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ وَأَفْضَلُ وَهَذَا بِلَا شَكَّ تَصَوُّرٌ خَاطِئٌ وَجَهْلٌ مُرَكَّبٌ، فَالْحَيَاةُ كُلُّهَا قَائِمَةٌ عَلَى الانْضِبَاطِ، وَمُسَيَّرَةٌ عَلَى النِّظَامِ الْمُنْضَبِطِ، الْقَائِمُ عَلَى سُنَنٍ كَوْنِيَّةٍ وَنَوَامِيْسَ إِلَهِيَّةٍ وَضَعَهَا الرَّبُّ الْحَكِيْمِ الْعَلِيْمِ -جَلَّ جَلَالُهُ لَوْ تَأَمَّلَ الْمُسْلِمُ فِي دِيْنِهِ الْعَظِيْمِ دِيْنِ الْإِسْلاَمِ لَوَجَدَ أَنَّ الْإِسْلَامَ فِي كُلِّ تَعَالِيْمِهِ وَأَنْظِمَتِهِ يَدْعُو الْمُسْلِمَ إِلَى الانْضِبَاطِ التَّامِ ، فَلِهَذَا وَضَعَ لِكُلِّ شَيْءٍ حُدُوْداً مَرْسُوْمَةً، وَكَيْفِيَّاتٍ مُعَيَّنَةً، وَتَعْلِيْمَاتٍ وَاضِحَةً، وَتَفَاصِيْلَ مُحَدَّدَةً، حَتَّى يُعَلِّمُ النَّاسَ عَلَى الانْضِبَاطِ بِهَا، وَالالْتِزَامِ بِتَعَالِيْمِهَا؛ لِيَكُوْنُوْا بَعِيْدِيْنَ عَنِ الْعَشْوَائِيَّةِ وَالْمِزَاجِيَّةِ. أَيُّهَا الْإِخْوَةُ الكِرَامُ إِنَّ دِيْنَنَا الْإِسْلَامِيَّ الْحَنِيْفَ لَمْ يَقُلْ لَنَا صَلُّوا فَقَطْ، وَإِنَّمَا أَمَرَنَا بِالصَّلَاةِ وَبَيَّنَ لَنَا أَوْقَاتَهَا، وَأَحْكَامَهَا، وَتَعَالِيْمَهَا، وَعَدَدَ رَكَعَاتِهَا، وَتَفَاصِيْلَ أَرْكَانِهَا وَوَاجِبَاتِهَا وَمُسْتَحَبَّاتِهَا، حَتَّى نَنْضَبِطَ فِي كُلِّ تَفَاصِيْلِهَا، وَنُؤَدِّي كُلَّ حُقُوْقِهَا وَتَعْلِيْمَاتِهَا بِشَكْلٍ مُنْتَظَمٍ وَمُنْضَبِطٍ وَهَكَذَا إِذَا نَظَرْنَا فِي كُلِّ الْعِبَادَاتِ وَالشَّعَائِرِ الْأُخْرَى لَوَجَدْنَا أَنَّهَا كُلَّهَا تُعَلِّمُنَا الانْضِبَاطَ وَتُرَبِّيْناَ عَلَى النِّظَامِ، فَلِكُلِّ عِبَادَةٍ مَوَاقِيْتُ تُؤَدَّى فِيْهَا، وَكَيْفِيَّاتٌ تُؤَّدَّى بِهَا، وَأَحْكَامٌ تُنَظِّمُهَا وَتُرَبِّي النُّفُوْسَ عَلَى الالْتِزَامِ باِلانْضِبَاطِ بِمُحَدَّدَاتِهَا، بَلْ إِنَّ دَقِيْقَةً وَاحِدَةً تَقْدِيْماً أَوْ تَأْخِيْراً قَدْ يَتَوَقَّفُ عَلَيْهَا صِّحَةُ الْعِبَادَةِ وَبُطْلاَنُهَا، أَوْ يَتَوَقَّفُ عَلَيْهَا اتِّبَاعُ السُّنَّة ِأَوْ مُخَالَفَتِهَا Saudara-saudara yang mulia! Kehidupan dari kebanyakan kita biasanya memiliki ciri semaunya sendiri, asal-asalan dan sedikit disiplin atau tanpa disiplin sama sekali. Bisa jadi, sebagian dari kita memandang bahwa disiplin merupakan suatu jenis hukuman kepada diri sendiri dan pembatasan terhadapnya. Ia memandang ketika dia hidup tanpa kedisiplinan atau batasan maka itu lebih baik baginya atau lebih utama. Hal ini tiada ragu lagi merupakan pandangan yang salah dan kebodohan yang bertumpuk. Kehidupan itu seluruhnya tegak di atas kedisiplinan, berjalan di atas tata tertib, berdiri di atas aturan-aturan universal dan hukum-hukum ilahiah yang telah ditetapkan oleh Tuhan Yang Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui. Kalau seorang Muslim mengamati agamanya yang agung ini, agama Islam, dia pasti mendapati bahwa Islam itu pada semua ajarannya dan aturannya mengajak seorang Muslim kepada kedisiplinan yang sempurna. Oleh karenanya, Islam menetapkan batas-batas yang jelas untuk segala sesuatu, tata cara yang sudah tertentu, panduan yang gamblang, rincian yang pasti, sehingga Islam mengajar manusia untuk berdisiplin dengannya, berpegang teguh dengan ajaran-ajarannya, agar mereka jauh dari sikap asal-asalan dan semaunya sendiri. Saudara-saudara yang mulia! Agama kita yang lurus tidak berkata kepada kita, Shalatlah kalian! begitu saja. Tapi Islam memerintahkan shalat kepada kita dan menjelaskan waktu-waktunya, hukum-hukumnya, ajaran-ajarannya, jumlah rakaatnya, rincian rukun-rukunnya, perkara yang wajib dan sunnahnya kepada kita. Sehingga kita bisa disiplin di setiap rincian shalat dan melaksanakan segala hak dan ajarannya dengan tertib dan disiplin. Demikian pula bila kita melihat ke semua ibadah dan syiar-syiar lainnya. Kita pasti mendapati semuanya mengajarkan kita kedisiplinan dan mendidik kita di atas keteraturan. Pada setiap ibadah ada waktu-waktu pelaksanannya, tata cara pelaksanaannya, hukum-hukum yang mengaturnya, yang mendidik jiwa di atas sikap komitmen terhadap kedisiplinan dengan batasan-batasannya. Bahkan sesungguhnya terlambat satu menit atau lebih satu menit saja terkadang menjadi penyebab sah dan tidak sahnya suatu ibadah atau menjadi penentu kesesuaian dengan sunnah atau menyelisihi sunnah! [i] Penutup Pidato أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ الله الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ Demikianlah pidato yang bisa saya sampaikan. Saya memohon ampun kepada Allah Ta’ala yang Maha Agung untuk diri saya dan anda sekalian dan seluruh kaum Muslimin. Mohonlah ampunan kepada-Nya sesungguhnya Dia Maha Pengampun dan Maha Penyayang. [i] keyword teks naskah kultum ceramah pidato khitobah muhadhoroh bahasa arab tentang disiplin / kedisiplinan PidatoBahasa Arab from itu, ia menggunakan media pagelaran wayang, angklung, gamelan, itu sebagai media mengajarkan bahasa indonesia.upaya lainnya, sambung aminudin, juga dilakukan lewat pembuatan film, karya seni, pagelaran, hingga penggunaan bahasa Pembayaran buku teks kafa tempahan pertama tahun 2021 semak This study aims to describe the method of da'wah learning using the three-language speeches conducted by the Mathla'ul Anwar Islamic Boarding School in Pontianak as a flagship program to equip students with the ability to speak in three languages, namely Indonesian, Arabic and English. The results of the study showed that the method of da'wah learning using three language speeches was applied in muhadharah activities which were held every week on Saturday night. In this Muhadharah activity, the santri practice to give speeches in three languages. The santri were equipped with the ability to make speech texts, translated into Arabic and English and practiced speech in front of all the students at the Mathla'ul Anwar Islamic Boarding School in Pontianak City. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan metode pembelajaran dakwah menggunakan pidato tiga bahasa yang dilaksanakan oleh Pondok Pesantren Mathla’ul Anwar Kota Pontianak sebagai program unggulan untuk membekali para santrinya kemampuan untuk berpidato dalam tiga bahasa yaitu bahasa Indonesia, Arab dan Inggris. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pembelajaran dakwah menggunakan pidato tiga bahasa diaplikasikan dalam kegiatan muhadharah yang dilaksanakan setiap minggu tepatnya hari Sabtu malam. Dalam kegiatan muhadharah ini, para santri berlatih untuk berpidato dalam tiga bahasa. Para santri dibekali kemampuan untuk membuat teks pidato, menterjemahkan kedalam bahasa Arab dan Inggris serta berlatih pidato didepan seluruh para santri di Pondok Pesantren Mathla’ul Anwar Kota Pontianak. Keywords Speech, Three Languages, Dakwah preaching Learning Method Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free ~ 247 ~ PIDATO 3 BAHASA INDONESIA, ARAB, DAN INGGRIS SEBAGAI METODEPEMBELAJARAN DAKWAHDI PONDOK PESANTREN MATHLA’UL ANWAR PONTIANAK Nanik Shobikah Universitas Nahdlatul Ulama UNU Kalimantan Barat Email nanik_shobikah ABSTRAK This study aims to describe the method of da'wah learning using the three-language speeches conducted by the Mathla'ul Anwar Islamic Boarding School in Pontianak as a flagship program to equip students with the ability to speak in three languages, namely Indonesian, Arabic and English. The results of the study showed that the method of da'wah learning using three language speeches was applied in muhadharah activities which were held every week on Saturday night. In this Muhadharah activity, the santri practice to give speeches in three languages. The santri were equipped with the ability to make speech texts, translated into Arabic and English and practiced speech in front of all the students at the Mathla'ul Anwar Islamic Boarding School in Pontianak City. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan metode pembelajaran dakwah menggunakan pidato tiga bahasa yang dilaksanakan oleh Pondok Pesantren Mathla’ul Anwar Kota Pontianak sebagai program unggulan untuk membekali para santrinya kemampuan untuk berpidato dalam tiga bahasa yaitu bahasa Indonesia, Arab dan Inggris. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pembelajaran dakwah menggunakan pidato tiga bahasa diaplikasikan dalam kegiatan muhadharah yang dilaksanakan setiap minggu tepatnya hari Sabtu malam. Dalam kegiatan muhadharah ini, para santri berlatih untuk berpidato dalam tiga bahasa. Para santri dibekali kemampuan untuk membuat teks pidato, menterjemahkan kedalam bahasa Arab dan Inggris serta berlatih pidato didepan seluruh para santri di Pondok Pesantren Mathla’ul Anwar Kota Pontianak. Keywords Speech, Three Languages, Dakwah preaching Learning Method PENDAHULUAN Bahasa digunakan oleh manusia sebagai sarana berkomunikasi. Sebagai makhluk sosial manusia akan selalu menggunakan komunikasi untuk berhubu-ngan dengan manusia yang lain. Manusia berkomunikasi dengan manusia yang lain menggunakan bahasa. Maka dari itu, bahasa sangat penting bagi manusia. Bahasa digunakan oleh manusia berkomunikasi dengan sesamanya untuk menyampaikan pesan dan maksud yang ingin disampaikan. Bisa dikatakan bahwa manusia disebut makhluk yang berakal dan berbudaya karena Nanik Shobikah Pidato 3 Bahasa Indonesia, Arab dan Inggris Sebagai Metode Pembelajaran Dakwah di Pondok Pesantren Mathla’ul Anwar Pontianak ~ 248 ~ memiliki bahasa. Dengan Bahasa, manusia bisa menyampaikan hasil olah pikir dan hasil budidayanya sehingga manusia bisa membangun peradaban sejak dahulu kala sampai sekarang ini. Makhluk Tuhan selain manusia, misalnya hewan, karena tidak berakal sehingga tidak mungkin bisa berbahasa maka tidak bisa membangun peradaban sehingga sejak dahulu kala kehidupannya tidak bisa berkembang seperti manusia yang berakal, berbahasa dan berbudidaya. Bahasa sebagai alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Peranan bahasa tidak bisa lepas dari kehidupan manusia dalam berinteraksi dengan sesamanya terutama dalam kegiatan berdakwah. Dakwah adalah proses penyampaian pesan atau informasi kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai sarananya. Pada faktanya, banyak pesan dakwah yang yang tidak sampai kepada masyarakat karena kegagalan penggunaan bahasa yang tidak komunikatif sehingga pesan yang disampaikan tidak bisa dipahami dengan baik oleh masyarakat. Begitu pentingnya peranan bahasa dalam pengembangan dakwah sehingga perlu mendapatkan perhatian khusus dari Lembaga Pendidikan Islam yang mempunyai visi dan misi mengembangkan dakwah secara menyeluruh. Di era globalisasi ini, media komunikasi sudah semakin canggih dan modern. Metode dakwah juga harus mengikuti perkemba-ngan, jika tidak, hal ini akan menyebabkan masyarakat tidak bisa mendapatkan informasi dan pesan dengan cepat terutama dakwah agama. Dulu metode dakwah dilaksanakan dari satu tempat ke tempat yang lain dengan menggunakan bahasa daerah dalam lingkup lokal dan bahasa Indonesia dalam lingkup nasional. Dengan semakin canggih dan modernnya media komunikasi sekarang ini, maka bahasa asing sangat dibutuhkan sebagai sarana berkomunikasi secara internasional terutama bahasa Inggris dan bahasa Arab. Bahasa asing yang lazim digunakan di Indonesia adalah bahasa Arab dan bahasa Inggris. Lembaga Pendidikan Islam seperti pondok pesantren sebagai basis Pendidikan keagamaan harus bisa memandang jauh ke masa depan dimana semakin berkembang-nya teknologi maka bahasa yang digunakan generasi demi generasi akan bergeser kearah perkembangan teknologi yang bersifat online and offline. Teknologi yang semakin maju menuntut masyarakat bisa memahami bahasa Inggris sebagai bahasa operasional Al-Hikmah Jurnal Dakwah, Volume 12, Nomor 2, Tahun 2018 [P. 247-262] ~ 249 ~ didalamsoftware komputer. Maka dari itu pondok pesantren harus bisa menangkap peluang dan menggunakan peluang ini untuk menerapkan metode berdakwah dengan menggunakan bahasa Indonesia dalam lingkup nasional dan bahasa asing terutama bahasa Arab dan bahasa Inggris dalam lingkup internasional. Begitu pentingnya tiga bahasa tersebut dalam pengembangan dakwah pada era ini, maka bahasa-bahasa tersebut harus dipelajari dengan baik. Memandang pentingnya mempelajari bahasa Inggris dan bahasa Arab dalam melaksanakan dakwah Islam, maka Pondok Pesantren Mathla’ul Anwar Pontianak menggunakan metode pembelajaran dakwah melalui pidato tiga bahasa yaitu bahasa Indonesia, bahasa Arab dan bahasa Inggris. Khusus dakwah yang disampaikan secara lisan, selain faktor bahasa, ada hal lain yang juga memegang peranan penting dalam menentukan keberhasilan dakwah. Hal itu adalah pembicara atau orang yang menyampaikan dakwah dari itu, Pondok Pesantren Mathla’ul Anwar Pontianak mempersiapkan para santrinya untuk mampu menguasai tiga bahasa tersebut. Untuk melaksanakan tujuan tersebut, pondok pesantren menggunakan metode pembelajaran pidato tiga bahasa melalui kegiatan muhadarah unjuk kompetensi yang dilaksanakan seminggu sekali tepatnya pada setiap Sabtu malam. Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk melatih santri untuk bisa berdakwah dengan menggunakan tiga bahasa. Dalam artikel ini akan dipaparkan metode pembelajaran pidato tiga bahasa di Pondok Pesantren Mathla’ul Anwar Pontianak Kalimantan Barat. METODE PENELITIAN Metode penelitian pada artikel ini adalah metode penelitian deskriptif dengan menggunakan teknik pengumpulan data; observasi, interview dan dokumentasi. Metode penelitian deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan subjek atau objek dalam penelitian dapat berupa orang, lembaga, masyarakat dan yang lainnya yang pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau apa adanya dalam hal ini penelitian deskriptif tentang metode pembelajaran dakwah tiga bahasa di Pondok Pesantren mathla’ul Anwar Kota Pontianak Kalimantan Barat. Nazir 1988 63 menyatakan bahwa metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, Nanik Shobikah Pidato 3 Bahasa Indonesia, Arab dan Inggris Sebagai Metode Pembelajaran Dakwah di Pondok Pesantren Mathla’ul Anwar Pontianak ~ 250 ~ suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki. Sedangkan Sugiyono 2005 21 menyatakan bahwa metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Kedua pengertian tersebut menjadi dasar peneliti untuk melaksnakan penelitian deskriptif untuk mencari data yang faktual tentang metode pembelajaran dakwah pidato tiga bahasa di lokasi pondok pesantren Mathla’ul Anwar. Dapat dikatakan bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa yang terjadi pada saat sekarang atau masalah penelitian ini, observasi dilakukan dalam jangka waktu tertentu, interview dilakukan secara berkesinambungan baik secara formal maupun nonformal dengan pengasuh dan pimpinan pondok pesantren, serta dokumentasi yang dikumpulkan adalah berbagai dokumentasi yang berkaitan dengan program muhadarah pidato tiga bahasa. PEMBAHASAN Bahasa Sebagai Media Dakwah Bahasa adalah salah satu karunia Allah SWT yang luar biasa. Manusia dibekali akal dan pikiran sehingga mampu berbudi dan berdaya, salah satunya adalah menciptakan bahasa. Dalam surah Ali Imron ayat 110, Aloh SWT berfirman sebagai berikut Artinya “Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, karena kamu menyuruh berbuat yang makruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab yaitu Yahudi dan Nasoro beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik”. Firman Allah SWT di atas merupakan pernyataan dari Allah SWT bahwa umat Nabi Muhammad SAW sebagai umat yang terbaik di antara umat manusia di muka bumi. Maka dari itu sungguh beruntung umat Nabi Muhammad SAW pada masa ini, namun keberuntungan itu Al-Hikmah Jurnal Dakwah, Volume 12, Nomor 2, Tahun 2018 [P. 247-262] ~ 251 ~ adalah amanat dari Alloh SWT dimana jika seseorang dikatakan terbaik maka sesungguhnya ada tugas dan tanggungjawab yang diemban untuk sungguh-sungguh menunjukkan bahwa seseorang itu pantas menyandang gelar terbaik. Menurut kedokteran, ada otak yang membedakan manusia dengan hewan primata seperti simpanse yang telah diteliti ada 90% kemiripan antara otak manusia dan hewan primata ini. Namun ada satu bagian otak yang membedakan yaitu frontal cortex otak bagian depan yang dalam istilah agama islam disebut akal. Akal inilah yang tidak ditemukan pada makhluk Alloh SWT yang lainnya bahkan pada hewan primata/ simpanse yang diteliti tingkat kemiripan otaknya 90% hampir sama dengan otak manusia. Akal inilah yang membuat manusia menjadi ciptaan Alloh SWT yang paling mulia dimana dengan akal manusia bisa mempunyai pemikiran dan budidaya yang berkembang dari masa ke masa. Manusia tidak hanya mempunyai anggota tubuh yang baik dan sempurna, tetapi juga akal dan kemampuan berkomunikasi melalui bahasa. Dengan akal dan bahasa, manusia bisa mengembangkan ilmu pengetahuan sehingga manusia bisa membangun peradaban. Lain dengan binatang, karena tidak memiliki akal dan tidak mampu berbahasa maka binatang tidak bisa mengembangkan peradabannya sejak dahulu hingga saat ini. Binatang hidup dengan berdaptasi dengan lingkungannya. Sedangkan manusia, karena telah dibekali akal dan kemampuan berbahasa, manusia justru mengendalikan lingkungan sekitarnya dengan mengolah dan mengaturnya untuk disesuaikan dengan kebutuhannya. Tugas manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi ini dapat dipahami dari firmanAlloh SWT dalam surah Al-Baqarah ayat 30 yaitu Artinya Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata "Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui". Khalifah adalah pemimpin yang mengatur dan mengolah bumi seisinya untuk memenuhi kebutuhannya. Karena Alloh SWT menciptakan bumi dan seisinya untuk manusia, maka manusia mempunyai tugas Nanik Shobikah Pidato 3 Bahasa Indonesia, Arab dan Inggris Sebagai Metode Pembelajaran Dakwah di Pondok Pesantren Mathla’ul Anwar Pontianak ~ 252 ~ untuk beribadah kepada Alloh SWT. Salah satu ibadah manusia adalah mengelola dan mengatur alam dan seisinya dengan sebaik-baiknya sebagai amanat dari Alloh SWT juga memberikan karunia yang sangat besar kepada bangsa Indonesia dengan bahasa daerah yang berbeda-beda tiap suku bangsa. Keragaman bahasa daerah tersebut menggambarkan keragaman budaya hasil rasa dan karsa leluhur bangsa Indonesia yang sungguh dari ratusan bahasa daerah yang lahir sebagai hasil kebudayaan bangsa Indonesia yang majemuk. Alloh SWT memberi karunia-Nya kepada manusia berupa akal dan pikiran sehingga manusia bisa berbudaya dan berbahasa, untuk menyampaikan hasil pemikiran dan isi hatinya. Penyampaian bahasa oleh pembicara akan mempunyai maksud dan ungkapan yang akan mencerminkan isi hati dan perasaan manusia dimana perasaan manusia terkadang dalam kondisi berbahagia dan bersedih. Bahasa sangat erat hubungannya dengan kegiatan menyampaikan hasil pemikiran dan isi hati kepada orang lain dalam lingkup yang lebih luas bisa dimaknai dengan berdakwah dimana dakwah dalam hal ini adalah dakwah Islam. Dakwah Islam yang dimaksud disini adalah dakwah atau penyampaian ajaran-ajaran Islam oleh seorang pembicara atau pendakwah yang istilahnya disebut da’i. Dalam menyampaikan dakwahnya, seorang da’i, tentu menggunakan bahasa yang komunikatif untuk menyampaikan pengetahuan dan informasi kepada masyarakat tentang syariat Islam. Keberhasilan dakwah sangat ditentukan bagaimana seorang da’I menyampaikan dakwahnya dengan menggunakan bahasa yang tepat dan komunikatif. Ketika seorang da’I berdakwah di daerah yang mayoritasnya adalah penduduk desa atau pedalaman, mungkin bahasa yang lebih tepat digunakan adalah bahasa daerah atau menggunakan bahasa Indonesia dalam lingkup nasional. Namun jika seorang da’I ingin berdakwah secara internasional maka bahasa yang digunakan adalah bahasa Inggris dan bahasa Arab. Bahasa Arab adalah bahasa yang digunakan dalam Al Quran, maka dari itu seorang da’I sangat diharapkan mampu menguasai bahasa Arab untuk menyempurnakan dakwahnya, apalagi banyak ayat-ayat yang digunakan dalam berdakwah, maka sangat mustahil jika seorang da’I tidak menguasai bahasa Arab. Sedangkan peranan bahasa Inggris juga tidak kalah pentingnya dikuasai oleh seorang da’I. Al-Hikmah Jurnal Dakwah, Volume 12, Nomor 2, Tahun 2018 [P. 247-262] ~ 253 ~ Pada era ini, era dimana penggunaan teknologi sudah tidak terbendung lagi, seorang da’I harus menyadari pentingnya menguasai bahasa Inggris sebagai metode dakwah melalui komunikasi secara langsung, melalui media sosial dan teknologi modern lainnya. Perlu ditegaskan kembali bahwa seorang da’I mempunyai kewajiban untuk menyampaikan syariat Islam dengan sejelas-jelasnya kepada masyarakat luas agar masyarakat mengetahui dan bisa menerapkan informasi dan pengetahuan yang diperoleh melalui dakwah yang diberikan untuk menjalani kehidupannya sehari-hari dengan baik dan mengharap ridlo Alloh SWT. METODE PEMBELAJARAN DAKWAH Nabi Muhammad SAW juga menyebarkan ajaran agama Islam melalui metode dakwah hingga ke kota Madinah yang jaraknya cukup jauh dari Makkah. Dakwah merupakan bagian yang tidak terpisah dari ajaran Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim. Kewajiban ini tercermin dalam amar ma’ruf nahi munkar, yakni perintah untuk mengajak masyarakat melakukan perilaku yang baik dan meninggalkan perilaku yang buruk bagi dirinya maupun masyarakat. Perintah amar ma’ruf nahi munkar sejalan dengan perjuangan Islam melalui dakwah. Susanto 2012 1 menyatakan bahwa prinsip perjuangan menegakkan kebenaran dalam Islam serta upaya mengaktualisasikan kebenaran Islam tersebut dalam kehidupan sosial guna menyelamatkan mereka dan lingkungannya dari kerusakan. Seperti yang sudah dijelaskan dalam Alquran Ar-Ruum ayat 41, Alloh SWT berfirman sebagai berikut Artinya Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan Karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar. Firman Alloh SWT tersebut menjelaskanbahwa kerusakan dimuka bumi ini adalah tidak lepas dari campur tangan manusia. Seorang da’I mempunyai tugas untuk membimbing dan menyampaikan amar ma’ruf nahi munkar ini kepada masyarakat luas sehingga tujuan dakwah untuk mengajak kepada kebaikan dan menjauhi larangan dalam ajaran agama Islam tersampaikan dengan baik. Hafhiduddin 1998 104 menyatakan bahwa pendidikan dijadikan sarana penerapan pandangan Nanik Shobikah Pidato 3 Bahasa Indonesia, Arab dan Inggris Sebagai Metode Pembelajaran Dakwah di Pondok Pesantren Mathla’ul Anwar Pontianak ~ 254 ~ hidup. Pendidikan merupakan cara dan system yang digunakan untuk memperbaiki pola pikir dan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia untuk melaksanakan seluruh aktivitasnya sehari-hari dimana banyak aspek kehidupan yang memerlukan penanganan dan pengambilan keputusan secara bijaksana dan mendapatkan jalan terbaik atas solusi yang ditemukan. Dakwah juga merupakan metode Pendidikan yang dilaksanakan di segala bidang yang lebih luas dalam masyarakat dan langsung ke masyarakat terkecil sekalipun yaitu keluarga. Pendidikan pertama yang diterima seseorang adalah Pendidikan di lingkungan keluarga, setelah itu baru pendidikan formal dan nonformal di madrasah atau di pondok pesantren. Lembaga Pendidikan dapat juga dikategorikan sebagai media dakwah kepada peserta didik untuk mempersiapkan peserta didik mampu menguasai skill tertentu. Syukir 1983 168 berpendapat bahwa lembaga Pendidikan yang menjadi tempat peserta didik belajar dan menimba ilmu adalah lembaga pendidikan yang memiliki kurikulum, peserta didik sejajar kemampuannya, ada pertemuan rutin, dan sebagainya misalnya madrasah atau pondok pesantren. Didalam lembaga pendidikan tersebut terdapat proses interaksi belajar mengajar. Usaha-usaha tersebut dilaksana-kan untuk mengajarkan pendidikan agama secara sistematis dan pragmatis untuk membantu peserta didik untuk hidup sesuai dengan ajaran dan syariat agama Islam. Pengetahuan dan Pendidikan agama yang telah dipelajari di Lembaga Pendidikan tersebut mengantarkan peserta didik untuk memahami dan mengamalkan ajaran dan syariat agama Islam dalam kehidupannya dan tidak menutup kemungkinan peserta didik tersebut mempunyai jiwa ingin berbagi ilmu kepada masyarakat sekitar dengan membuka majelis ilmu yang didalamnya pasti ada metode dakwah yang digunakan sebagai metode penyampaian ilmu kepada masyarakat umum. Menurut An Nahlawi 1983 145 lembaga pendidikan Islam di Indonesia, dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok, yakni pondok pesantren, madrasah, dan Lembaga tersebut mempunyai tujuan yang sama yaitu mencerdaskan generasi bangsa yang lebih baik sesuai Pancasila dan ajaran agama Islam. Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan Islam tradisional tertua di Indonesia. Pondok berasal dari Bahasa Arab funduq yang artinya tempat menginap Al-Hikmah Jurnal Dakwah, Volume 12, Nomor 2, Tahun 2018 [P. 247-262] ~ 255 ~ atau asrama, sedangkan pesantren adalah berasal dari kata santri dalam bahasa tamil yang berarti para penuntut pondok pesantren adalah tempat belajar atau tempat mencari ilmu para santri dengan bertempat tinggal atau mukim di pondok pesantren tersebut. Menurut Zamakhsyari Dhofier 1983 43 unsur asli dari pondok pesantren selalu tampil dalam bentuk pondok, masjid, pengajian kitab-kitab klasik atau kitab kuning, santri, kyai atau guru ngaji. Kelima unsur tersebut selalu ada dalam sebuah pondok pesantren. Pada masa perkembangan pondok pesantren pada masa kolonialisme, pondok pesantren mempunyai dua fungsi yaitusebagai lembaga Pendidikan dan lembaga dakwah agama. Pondokpesantren aktifberperan pada masa sebelum kemerdekaandengan uzlah menutup diri dari pengaruh luar untuk membendung gerakan kolonialisme penjajah pada saat madrasah adalah tempat belajaryang berasal dari Bahasa Arab, darasayang artinya belajar. Menurut Hafidhuddin 1998 95-96 madrasah muncul pada awal abad ke 20 dikarenakan beberapa alasan diantaranya sebagai manifestasi dan realisasi cita cita pembaharuan dalam sistem pendidikan Islam di Indonesia, sebagai salah satu usaha menyempurnakan sistem pendidikan pesantren yang dipandang tidak memungkinkan lulusannya memperoleh kesempatan kerja dibanding lulusan dari sekolah kolonial belanda waktu itu dan adanya sikap sementara umat Islam yang lebih condong mengikuti sistem pendidikan ala barat yang lebih memungkinkan anak anak mereka lebih maju dalam ilmu, ekonomi dan pendidikan formal dalam Islam selain pondok pesantren dan madrasah adalah sekolah Islam. Lembaga ini merupakan pengembangan dari madrasah dengan falsafah yang dipengaruhi oleh ajaran-ajaran Barat sehingga kurikulumnya lebih dekat dengan sekolah umum. Didalam pondok pesantren, madrasah dan sekolah Islam tersebut terdapat para pengajar dan sekaligus da’I yang tugasnya bukan hanya mengajarkan ilmu agama tetapi juga mendidik para peserta didik untuk melaksanakan ajaran dan syariat agama Islam agar mereka menjadi seorang muslim yang taat terhadap ajaran agamanya. Para pengajar sekaligus da’I ini harus mampu untuk memberikan metode pembelajaran dakwah yang sesuai dengan perkembangan zaman yang tentu saja tidak boleh meninggalkan tradisi shalaf yang masih harus diikuti sebagai sikap tawadhu Nanik Shobikah Pidato 3 Bahasa Indonesia, Arab dan Inggris Sebagai Metode Pembelajaran Dakwah di Pondok Pesantren Mathla’ul Anwar Pontianak ~ 256 ~ terhadap Lembaga Pendidikan seperti pondok pesantren. Metode dakwah yang kreatif dan inovatif salah satunya dengan menggunakan bahasa asing yaitu bahasa Arab dan Inggris menjadi salah satu pilihan yang sangat strategis untuk menyiarkan agama Islam melalui dakwah yang sekarang ini sudah tidak terbatas ruang dan waktu yaitu melalui teknologi. Era globalisasi menawarkan banyak kecanggihan teknologi dan kemudahan akses informasi untuk semua orang dis eluruh dunia. Hal ini harus menjadi perhatian bagi para da’I untuk melebarkan dakwahnya melalui teknologi seperti media sosial di dunia maya dimana informasi apapun sudah tidak terbendung lagi. Alangkah indahnya jika informasi yang tidak mengenal ruang dan waktu tersebut bahkan sudah tidak bisa dibendung lagi informasi didalamnya diisi oleh hasil karya para da’I dalam dakwahnya dengan bahasa yang mendunia yaitu bahasa Arab dan bahasa Inggris. Kemampuan menguasai bahasa Arab dan bahasa Inggris inilah yang harus dipelajari dan dikembangkan pada Lembaga Pendidikan Islam di era modern ini agar bisa menjadi sarana informasi dan media dakwah bagi umat muslim di seluruh dunia. PIDATO 3 BAHASA SEBAGAI METODE PEMBELAJARAN DAKWAH Seperti yang sudah dipaparkan diatas, pondok pesantren adalah tempat mencetak para akademisi Islam di masa mendatang dengan keahlian-keahliannya menyampai-kan dakwah kepada diri, kelaurga, masyarakat sekitar dan bangsanya agar lebih memahami ajaran dan syariat agama Islam sehingga bisa diketahui dan diamalkan dalam kehidupannya sehari-hari untuk mencapai ridho Alloh SWT. Di pondok pesantren Mathla’ul Anwar kota Pontianak ini menggunakan metode pembelajaran dakwah melalui pidato 3 bahasa yang lazim dikenal oleh masyarakat yaitu bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, dan bahasa Arab serta bahasa Inggris sebagai bahasa komunikasi secara internasional. Pidato adalah salah satu ragam yang sering digunakan untuk menyampaikan ilmu atau informasi melalui seminar, pelatihan dan acara formal lainnya. Seorang pemimpin, seorang ahli, seorang guru, seorang mahasiswa maupun peserta didik harus memiliki keterampilan berbicara dalam hal ini adalah berpidato yang baik di depan masyarakat umum yang istilahnya disebut public speaking. Kemampuan ini sangat Al-Hikmah Jurnal Dakwah, Volume 12, Nomor 2, Tahun 2018 [P. 247-262] ~ 257 ~ mempengaruhi kredibilitas seorang pemimpin untuk mempersuasif audience dengan pidato yang berpidato yang baik akan sangat bermanfaat pada masa sekarang maupun masa yang akan datang karena pidato merupakan penyampaian hasil pemikiran, informasi, atau ide pembicara kepada khalayak ramai. Dalam berlatih pidato yang baik, para peserta didik di pondok pesantren Mathla’ul Anwar yang disebut santri ini harus memperhatikan beberapa arahan dari para pengajar yang disebut ustadz. Beberapa arahan yang disampaikan adalah para santri harus mempunyai tekad dan keyakinan bisa meyakinkan orang lain, memiliki pengetahuna luas tentang agama Islam, memiliki kosa kata yang baik sehingga mampu mengungkapkan pidato dengan lancer dan melakukan latihan intensif melalui kegiatan muhadharah unjuk kompetensi yang dilaksanakan setiap Sabtu malam setelah sholat Isya berjamaah. Berpidato merupakan kegiatan berbahasa lisan. Sebagai wujud berbahasa lisan, berpidato mementingkan ekspresi dengan menggunakan bahasa lisan yang didukung oleh aspek-aspek nonkebahasaan seperti ekspresi wajah, gesture, kontak mata dengan audience, manajemen panggung dan lain sebagainya yang mendukung keberhasilan pidato. Dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia 2005 455 pidato adalah berucap didepan umum untuk tujuan tertentu. Jadi, Pidato adalah sebuah kegiatan berbicara atau berorasi untuk menyatakan pendapatnya, atau memberikan gambaran tentang suatu hal yang ditujukan untuk orang banyak. Pidato biasanya dibawakan oleh seseorang yang memberikan orasi atau pernyataan tentang suatu hal yang patut diketahui dan diperbincangkan oleh masyarakat umum. Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang yang mendengar pidato tersebut. Kemampuan berpidato yang baik akan membuat seorang pendakwah atau da’I mampu untuk menyampaikan orasi atau pernyataan bahkan ajakan amar ma’ruf nahi munkar untuk masyarakat. Dalam berpidato, penampilan, gaya bahasa, dan ekspresi da’I harus menunjukkan kepercayaan diri dalam menyampaikan isi dari pidatonya, agar masyarakat yang mendengar pidatonya tertarik dan terpengaruh oleh pidato yang disampaikan. Pidato juga bisa disebut sebagai the art of persuasion yaitu seni untuk mempengaruhi dan mengajak orang lain yaitu amar ma’ruf nahi munkar dengan menggunakan bahasa yang efektif. Di pondok pesantren Mathla’ul Anwar ini, para santri diperkenalkan dengan Nanik Shobikah Pidato 3 Bahasa Indonesia, Arab dan Inggris Sebagai Metode Pembelajaran Dakwah di Pondok Pesantren Mathla’ul Anwar Pontianak ~ 258 ~ metode dakwah pidato tiga bahasa yaitu bahasa Indonesia, bahasa Arab dan bahasa Inggris sebagai metode dakwah yang bukan hanya teori tapi juga diaplikasikan dan direalisasikan dalam kegiatan muhadharah. Dalam kegiatan ini, para santri diberikan tugas untuk membuat pidato dalam tiga bahasa dan akan dipraktikkan pada Sabtu malam setiap minggunya secara bergantian. Kegiatan ini dilakukan dengan totalitas. Para santri harus menguasai perbendaharaan kata dalam bahasa Arab dan bahasa Inggris sebagai modal dasar untuk membuat teks pidato tersebut. Awalnya para santri diarahkan untuk membuat teks pidato dalam bahasa Indonesia terlebih dahulu setelah itu para santri diarahkan untuk menterjemahkannya dalam bahasa Arab dan bahasa Inggris. Pada saat berpidato pun para santri diarahkan totalitas dari kostum yang dikenakan sampai gaya berpidato diajarkan oleh para ustadz sehingga para santri bisa mempunyai skill berpidato yang baik dikemudian hari. Dalam berpidato, para santri diharuskan mempunyai kepercayaan diri dalam menyampaikan pidatonya terutama ketika berpidato dalam bahasa Arab dan bahasa Inggris. Memang ketika berpidato yang sangat menjadi tantangan adalah berpidato menggunakan bahasa asing ini. Namun, karena tujuan dari kegiatan ini adalah membiasakan para santri untuk bisa berpidato dalam tiga bahasa, maka proses adalah yang terpenting untuk memperoleh kemampuan berpidato tiga bahasa yang maksimal. Seluruh santri baik putra maupun putri menjadi audience dalam kegiatan muhadharah ini tanpa terkecuali. Hal ini diharapkan, para santri yang menjadi audience juga bisa belajar dari santri yang sedang berpidato di depan audience. Hal yang paling membuat para santri kehilangan focus adalah ketika para santri belum bisa menguasai dirinya sendiri seperti gugup, kurang percaya diri, belum hafal teks, takut dan malu. Maka dari itu untuk mengatasi hal itu, para ustadz tidak hanya menugaskan para santri satu kali tampil berpidato namun beberapa kali untuk mengatasi kelemahan-kelemahan santri ketika berpidato. Dengan intensitas berpidato yang tinggi, diharapkan para santri terbiasa dan tidak gugup lagi ketika berpidato di hadapan siapapun di masa mendatang. Berdasarkan wawancara dengan salah satu ustadz pengajar pidato tiga bahasa di pondok pesantren Mathla’ul Anwar kota Pontianak, ada beberapa hal yan diajarkan dalam mempersiapkan pidato yang baik Al-Hikmah Jurnal Dakwah, Volume 12, Nomor 2, Tahun 2018 [P. 247-262] ~ 259 ~ diantaranya menentukan topik dan tujuan, analisis pendengar, memilih dan menyempitkan topik, mengumpulkan bahan, membuat kerangka pidato, menguraikan detail pidato dan berlatih dengan suara yang nyaring dan berwibawa. Misalkan, seorang santri ingin berpidato tentang topik sholat, maka disempitkan topiknya menjadi sholat tahajud yang melahirkan tema manfaat sholat tahajud bagi kita. Ketika temanya sudah ditemukan maka santri tersebut membuat kerangka dan detail uraiannya dan berlatih menyampaikan pidato tentang sholat tahajud tersebut dengan sebaik-baiknya dalam tiga bahasa. Menulis teks pidato merupakan suatu kegiatan yang bersifat produktif yang membutuhkan suatu keuletan dan keterampilan yang memadai, agar teks pidato yang ditulis atau disusun menjadi baik. Dalam menulis teks pidato pasti ada pendahuluan, isi pidato dan penutup. Dimana masing-masing mempunyai fungsi dan santri harus mengetahui fungsi bagian-bagian pidato tersebut. Bagian pendahuluan mengantar alam pemikiran pendengar kepada apa yang akan dibicarakan atau disampaikan. Bagian isi pidato merupakan hal-hal penting yang akan disampaikan kepada pendengar. Bagian penutup biasanya berisi penegasan atau penekanan akan hal-hal yang disampaikan pembicara serta saran-saran atau imbauan yang perlu diperhatikan pendengar. Kemampuan menyusun teks pidato dalam tiga bahasa harus juga diperhatikan. Kemampuan menyusun teks pidato adalah kesanggupan atau kecakapan santri dalam menggunakan unsur-unsur kesatuan bahasa untuk menyampaikan ide atau gagasanya secara tertulis untuk disampaikan secara lisan sehingga apa yang disampaikan dapat dipahami pendengarnya. Kemampuan itu tidak cukup sampai disini, santri harus juga mempunyai kemampuan menterjemahkan teks pidatonya dalam bahasa Arab dan bahasa Inggris yang juga menuntut kecakapan dan keahlian santri untuk memahami bahasa Arab dan bahasa Inggris. Perbendaharaan kosa kata bahasa Arab dan bahasa Inggris sangat dibutuhkan dalam menterjemahkan tek pidotanya tersebut. Namun memang inilah yang diharapkan yaitu skill menterjemahkan dan menggunakan kosa kata yang teapat dalam bahasa Arab dan bahasa Inggris yang akan dibangun dan dibentuk dalam metode pembelajaran dakwah tiga bahasa ini. Dalam menterjemahkan, biasanya santri akan berkonsultasi dengan ustadz pengajarnya atau terkadang juga para santri berkonsultasi dengan para guru di madrasah formal. Nanik Shobikah Pidato 3 Bahasa Indonesia, Arab dan Inggris Sebagai Metode Pembelajaran Dakwah di Pondok Pesantren Mathla’ul Anwar Pontianak ~ 260 ~ Dalam kegiatan muhadharah, santri yang bertugas utuk menyampaikan pidatonya harus mempunyai kepercayaan diri dan keyakinan bahwa apa yang disampaikan dalam tiga bahasa itu mampu dipahami dan diterima oleh audience. Kegiatan berpidato ini agar berlangsung dengan baik santri harus melakukan persiapan danlatihan secara teratur. Bagi santri yang sudah bisa berpidato di hadapan audience yang notabene adalah sesama santri,memersiapkan pidato dan melakukan latihan mungkin tidak diperlukan lagi,namun bagi baru atau belum pernah berpidato hal ini sangat diperlukan agar pidato yang akan disampaikan lancar. Menurut Anwar 1995 36 mengemukakan bahwa ada tiga langkah persiapan pidato,yaitu a persiapan fisik, b persiapan mental, c persiapan materi yang dapatmenunjang keberhasilan berpidato harus mempersiapkan fisik dan penampilannya sebaik mungkin sebelum berpidato. Persiapan mental seperti percaya diri dan bersemangat menjadi persiapan mental yang harus dipupuk oleh santri ketika akan berpidato. Tidak ketinggalan juga yang terpenting adalah persiapan materi. Santri harus benar-benar menguasai materi yang akan disampaikan di depan audience sehingga santri bisa berimprovisasi jika ada hal yang terlupa ketika menyampaikan materi pidatonya. Kegiatan muhadharah ini dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi terangkum pada kurikulum pondok pesantren Mathla’ul Anwar kota Pontianak. Pidato tiga bahasa sebagai metode pembelajaran dakwah yang diunggulkan sehingga eksistensi kegiatan ini dilestarikan sebagai program tetap pondok pesantren. Tidak menutup kemungkinan juga dimasa mendatang bahasa asing lainnya menjadi tambahan variasi bahasa yang akan digunakan sebagai metode pembelajaran dan bahkan mungkin juga bukan bahasa asing namun bahasa daerah sehingga santri pondok pesantren Mathla’ul Anwar yang berasal dari banyak suku di Indonesia bisa juga berlatih menggunakan bahasa daerahnya untuk menyampaikan pidatonya. Penyampaian pidato dalam tiga bahasa memberikan tantangan tersendiri bagi santri di pondok pesantren Mathla’ul Anwar ini untuk lebih belajar lagi bagaimana menyampaikan dakwah melalui tiga bahasa dengan baik sehingga ketika santri sudah kembali ke tempat asalnya mereka bisa menggunakan keterampilan berdakwahnya dalam tiga bahasa yang mencakup bahasa Al-Hikmah Jurnal Dakwah, Volume 12, Nomor 2, Tahun 2018 [P. 247-262] ~ 261 ~ nasional dan internasional. Tentu saja, semua yang dilakukan dalam berdakwah ini hanya mengharap ridlo Alloh SWT sehingga seorang da’I bisa tetap bisa menyiarkan ajaran agama Islam amar ma’ruf nahi munkar kapanpun dan dimanapun dia berada secara nasional dengan menggunakan bahasa Indonesia maupun secara internasional dengan bahasa Arab dan bahasa Inggris. KESIMPULAN Metode pembelajaran dakwah yang lazimnya menggunakan bahasa Indonesia kini dimasukkan dalam kurikulum pondok pesantren yang diwujudkan dalam kegiatan muhadarah di Pondok Pesantren Mathla’ul Anwar Kota Pontianak dalam bentuk pidato tiga bahasa yaitu bahasa Indonesia, Arab dan Inggris. Tujuan pondok pesantren menerapkan metode pembelajaran dakwah tiga bahasa adalah untuk mempersiapkan santri sebagai da’I yang mampu berdakwah menggunakan tiga bahasa yang mempunyai cakupan nasional dan internasional baik berdakwah konvensional maupun melalui media sosial. Penggunaan bahasa Indonesia digunakan dalam berdakwah secara nasional dan penggunaan bahasa asing yaitu Arab dan Inggris digunakan dalam berdakwah secara nasional. Untuk membiasakan para santri berdakwah dengan menggunakan tiga bahasa, pondok pesantren Mathla’ul Anwar Kota Pontianak memfasilitasi para santrinya dalam kegiatan muhadharah unjuk kompetensi yang dilaksanakan setiap hari Sabtu malam secara bergantian. Sedangkan audience atau pendengarnya adalah dari seluruh santri yang tidak bertugas menyampaikan pidato. Didalam kehidupan bermasyarakat, kemampuan berpidato santri lulusan pondok pesantren akan sangat bermanfaat untuk bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat misalnya berdakwah, mengajar, khutbah dan ceramah dimana kemampuan public speaking para santri akan benar-benar sangat bermanfaat untuk menunjukkan jati diri sebagai seorang santri yang paham ilmu agama. Adapaun salah satu faktor yang bisa mempererat tali silaturahim dan tali persaudaraan itu adalah berkomunikasi. Disinilah pentingnya memasukkan bahasa asing yaitu bahasa Arab dan bahasa Inggris sebagai metode pembelajaran dakwah tiga bahasa yang memberikan bekal para santri untuk mengembangkan dakwahnya secara internasional baik itu melalui media sosial offline maupun online. Nanik Shobikah Pidato 3 Bahasa Indonesia, Arab dan Inggris Sebagai Metode Pembelajaran Dakwah di Pondok Pesantren Mathla’ul Anwar Pontianak ~ 262 ~ DAFTAR PUSTAKA Nahlawi, Abdurrahman An. 1983. Pendidikan Islam Di Rumah, Sekolah Dan Masyarakat, Penerjemah Shihabudin. Jakarta Gema Insani Press Anwar, Gentasri. 1995. Teknik dan Seni Berpidato. Jakarta PT Rineka Cipta Hafidhuddin, Didin. 1998. Dakwah Aktual. Jakarta Gema Insani Press Hasan, Alwi dkk. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta Departemen. Pendidikan Nasional Balai Pustaka. diakses pada Selasa, 23 November 2018 pada Selasa, 20 November 2018 pada Selasa, 19 November 2018 pada Selasa, 27 November 2018 M. Nazir. 1988. Metode Penelitian. Jakarta Ghalia Indonesia Montefiore, Simon Sebag. 2009. Pidato-pidato yang mengubah dunia. Surabaya Erlangga. Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung ALFABETA. Susanto, Dedy. 2012. Aktivitas Dakwah Majlis Tafsir Al-Qur’an. Semarang Anggaran DIPA BLU Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang Syukir, Asmuni. 1983. Dasar Dasar Strategi Dakwah Islam. Surabaya Al-Ikhlas ... Among the forms of activity that are usually carried out is speech training, whether in regional languages, Indonesian, Arabic or even English. As was done at Mathla'ul Anwar Islamic boarding school in Pontianak City Shobikah, 2018. Muhadzarah activities are often carried out every once a month, which is usually held in a grand manner in the field or in the Islamic boarding school mosque by presenting all students from various levels. ... Mahfud IfendiIslamic boarding schools, known as Islamic educational institutions, that are characterized by their Indonesian identity, must continue to exist, and survive all forms of change and challenges of the times. Covid-19, which has come to destroy all aspects of life, has created and forced Islamic boarding schools to survive in carrying out their education. Through a qualitative approach, this research was carried out. The data collection was taken by interview, observation, and documentation. Data analysis used data condensation, data display, and drawing and verifying conclusions. The results of the research in this article are that what Daarul Ikhlas Sangatta Selatan Islamic boarding school does to anticipate the spread of covid-19 is implemented in planning, organizing, implementing, and supervising. To overcome the spread of covid-19 in Islamic boarding schools, what is being done is to implement health protocols in a disciplined and strict manner according to what is recommended by the central government or by the Indonesian Rabithah Ma'hadiyah Nahdlatul Ulama RMI NU in every activity in the Islamic boarding school environment. Nurul AiniyNur Cholis IrvansyahLaily FitrianiThe best way to teach speaking skills is to encourage students to speak Arabic. Al-Izzah International Islamic School creates an innovation in teaching speaking by implementing the Stage Speech Program. This program provides an opportunity for students to practice their speaking skills and increase their confidence in speaking Arabic. This research aims to study 1 the implementation process of Stage Speech Program in upgrading speaking skills, 2 obstacles in implementing Stage Speech Program, 3 solutions provided by teachers in implementing Stage Speech Program. This research uses qualitative method with case study approach. Data sources are teachers, supervisors, and students involved in learning activities. Data were collected by observation, interview, and documentation. Based on the results, it is concluded that the implementation of Stage Speech Program began with opening by Master of Ceremony, then recitation of the Qur’an, the presentation of Speech by students, and closing with prayer and advices. There are obstacles encountered in the implementation, including students' lack of interest in participating, unsupportive friends, and students' fear of giving a speech. The solutions provided by teachers and supervisors to face these obstacles are giving praise and motivation, providing books for speech, and training students to become fluent in has not been able to resolve any references for this publication.
2 Pidato tentang pengaruh Internet terhadapa remaja dan siswa sekolah. 3. Pidato tentang pelestarian kebudayaan lokal dan nasional. 4. Pidato tentang pentingnya menghindari kebiasaan merokok di usia sekolah. Ke 4 contoh pidato pendek bahasa Ingris dibawah ini disampaikan dengan bahasa sederhana dan mudah untuk dihapalkan.Hai Sobat Guru Penyemangat, sudahkah kita menanamkan perilaku disiplin hari ini? Pada dasarnya perilaku disiplin adalah upaya sungguh-sungguh yang dilakukan oleh seseorang untuk menaati tata seperti apa ruang lingkup dan aspeknya, di kehidupan ini perilaku disiplin tidak hanya penting bagi para pejabat melainkan juga bagi siswa, orang tua, masyarakat, bahkan semua disiplin amatlah penting bagi seluruh aspek kehidupan ini. Dari nilai-nilai kedisiplinan, seseorang akan lebih bisa menghargai waktu, serta bisa pula menetapkan mana skala prioritas dan hal-hal yang perlu dikesampingkan dari segi disajikan contoh pidato singkat tentang perilaku disiplin yang singkat dan mudah dihafal baik untuk guru maupun pelajar di disimak yaPidato Tentang Disiplin di SekolahAssalamu’alaikum Warahmatullah WabarakatuhSalam sejahtera bagi kita hadirin sekalian yang saya hormati sertaBapak dan Ibu yang saya hormatidan siswa-siswi yang saya banggakan, Marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia yang telah dianugerahkan pada kita semua sebagai makhluk di muka bumi serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita yang mulia Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan para sahabat yang telah membawa kebaikan dan kebenaran pada seluruh alam. Alhamdulillah, kita semua bisa hadir dan berbagi ilmu dalam keadaan sehat wal afiat. Pada kesempatan yang berbahagia ini, izinkan saya menyampaikan sebuah pidato tentang pentingnya hadirin yang saya hormati,Mengapa kita perlu budaya disiplin?Bayangkan saja jika kita tidak disiplin dalam segala aspek kehidupan maka tidak akan tercipta ketertiban, keteraturan, kepatuhan dan tentu tidak menemukan solusi untuk menghadapi suatu permasalahan sehingga disiplin dapat menjadi aset penting bagi pembangunan bangsa dan bukan berarti mengekang kebebasan seseorang, tapi membuat kehidupan lebih teratur dan merasa memiliki tanggung jawab. Selain akan membuat seseorang memiliki kecakapan mengenai cara membagi waktu yang baik, juga merupakan suatu proses pembentukan watak yang baik manfaat kedisiplinan bagi siswa adalah membuat siswa menjadi lebih tertib dan teratur dalam menjalankan aturan di sekolahnya serta mencegah siswa membuang-buang waktu pada hal-hal yang kurang kedisiplinan memang masih menjadi barang langka dan berharga di tempat kita, baik di lingkungan kampus, kantor, masyarakat maupun di lingkungan sekolah sering ditemukan rendahnya sikap disiplin siswa dalam mengatur waktu secara seimbang antara bermain, belajar, dan Baca 7 Alasan Mengapa Kita Harus Bisa Membagi Waktu Antara Belajar dengan BermainHal tersebut memang perlu kita perhatikan bersama-sama karena pengaruh disiplin atau tidaknya seseorang disebabkan oleh faktor luar dan dalam orang itu lain yang paling umum adalah masalah kecanduan internet yang memengaruhi proses pembentukan sikap disiplin siswa. Fenomena yang terjadi menunjukkan bahwa data laporan dari We Are Social, Indonesia menjadi negara dengan jumlah pemain video game terbanyak ketiga di tersebut mencatat ada 94,5% pengguna internet berusia 16-64 tahun di Indonesia yang memainkan video game per Januari berdasarkan data dari Statista ada 50,8 juta pengguna mobile game di 2020. Hal tersebut tidak lepas dari imbas kebijakan work from home WFH dan belajar di membuat penggunaan dan unduhan aplikasi game online melonjak, bahkan diprediksi akan meningkat 21,6 persen di itu, Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara dalam acara Internet Aman untuk Anak pada tahun 2018, mengungkapkan data sebanyak 93,52 persen penggunaan media sosial berada di usia 9-19 tahun dan penggunaan internet sebanyak 65,34 persen berusia 9-19 tahun yang digunakan mengakses media sosial, termasuk Youtube dan gim ini semakin menunjukkan ketergantungan anak terhadap internet yang tidak menutup kemungkinan bisa berakibat fatal jika tidak dikelola dengan bijak dan disiplin dalam pemanfaatannya. Didukung lagi dengan sebuah survei menunjukkan bahwa lebih dari 19 persen remaja di Indonesia kecanduan internet oleh Ahli Adiksi Perilaku, dr. Kristiana Siste yang dilaksanakan pada Mei sampai Juli 2020 dengan sampel anak-anak dari 34 provinsi di Indonesia. Hasilnya adalah 19,3 persen remaja dan 14,4 persen dewasa muda kecanduan Baca 9 Fakta Miris Tentang Pelajar yang Kecanduan Game OnlinePara siswa yang saya banggakan, Badan Kesehatan Dunia WHO sejak 2018 lalu telah mengumumkan bahwa adiksi game online sebagai salah satu bentuk gangguan mental dan disebut dengan istilah gaming disorder termasuk dalam kategori kecanduan non zat atau kecanduan perilaku, seperti hanya juga adiksi gawai, judi online, media sosial, porno, dan bahaya dampak kecanduan internet ini, kita harus mencegah paparan buruk adiksi ini dengan menerapkan budaya diarahkan untuk disiplin dalam melaksanakan kewajiban belajar sehingga diperoleh perubahan pada dirinya, baik itu berupa pengetahuan, perbuatan dan sikap baik di rumah maupun belajar di sekolah bahkan di lingkungan masyarakat itu, kita pula dapat belajar untuk menghargai waktu. Sebab orang yang disiplin akan sangat menghargai waktu dan tidak akan pernah menyia-nyiakan waktu mereka untuk melakukan hal yang tidak Bapak dan Ibu yang saya hormati,Jadi, manfaat disiplin yang bisa anak dapat adalah membuat mereka menjadi lebih menghargai waktu dan menumbuhkan perasaan taat serta patuh terhadap nilai-nilai yang itu sejatinya merupakan tanggung jawabnya guna memberikan dampak pada lingkungan sekitarnya bahkan demi terciptanya ketertiban dan keteraturan bangsa dan negara. Dan seperti di awal pidato bahwa yang perlu ditekankan sekali lagi adalah disiplin bukan berarti mengekang kebebasan seseorang, tapi bagaimana cara kita membuat kehidupan lebih teratur, tertib, dan merasa memiliki tanggung mengakhiri pidato saya pada pagi hari ini, sosok Ki Hajar Dewantara, tokoh yang berjasa memajukan pendidikan pernah berkata bahwa prinsip pendidikan Ki Hadjar adalah;"Di mana ada kemerdekaan di situ harus ada disiplin yang kuat. Sungguh disiplin itu bersifat self disiplin, yaitu kita sendiri mewajibkan dengan sekeras-kerasnya. Dan peraturan yang sedemikian itu harus ada di dalam suasana yang merdeka."Demikian pidato yang bisa saya sampaikan. Mohon maaf bila ada salah kata dan tindakan yang kurang berkenan karena kesempurnaan hanya milik Allah semata. Saya akhiri;Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.***Boleh Baca Contoh Pidato Tentang Pentingnya PendidikanDemikianlah tadi contoh pidato bertema disiplin yang singkat, lengkap, dan mudah dihafal yang cocok untuk disampaikan oleh guru maupun bermanfaat yaSalam. BeberapaContoh Naskah Pidato Tentang Ujian Nasional Berbahasa Indonesia. Contoh-Contoh Naskah Pidato Singkat tentang Pendidikan - Ragam Bola.com. Kumpulan pidato bahasa arab. Pantun Belajar Islam di Rumah, Tetaplah Tekun dan Semangat Menambah Ilmu - Guru Penyemangat. 5+ Contoh Pidato Maulid Nabi Singkat dan Sangat Mudah Diingat 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID ID6Rl-aEuyuhub0fMYuCrUcJKhK9aKiXzPnn67qQOvy-Dn9lXYXjow==
Contohpidato singkat bahasa indonesia kumpulan naskah contoh teks pidato singkat tentang pendidikan perpisahan di sekolah dan kampus pidato narkoba pergaulan bebas agama serta contoh pidato dalam bahasa inggris untuk anak sd dan tk. Menjaga kebersihan lingkungan merupakan suatu perilaku kecil yang dapat bermanfaat dalam menyelamatkan bumi kita
Contoh pidato singkat teks naskah pidato pendek kita semua tentunya sudah tidak asing lagi dengan pidato yang adalah sebuah aksi bicara dan penyampaian pada sebuah forum kegiatan dari atas mimbar. Info tentang contoh pidato bahasa arab dan artinya ini merupakan bagian komitmen kami dalam memberikan contoh teks pidato yang relefan dan tentunya dapat bermanfaat bagi pembacanya kami mencoba menyajikans ebuah pidato dengan model yang sangat sederhana untuk pengembangannya tentu kami mengharap pembaca bisa melakkan improvisasi dalam setiap pidato. Berikut ini kumpulan pidato bahasa arab beserta artinya berbagai topik. Karena tidak semua orang bisa menyusun naskah pidato bahasa inggris. O ya bagi anda yang berniat untuk mendownloadnya untuk anda simpan di komputer atau pc atau laptop anda kami sudah menyediakan link untuk mengunduhnya di bagian bawah artikel ini. Oke inilah contoh teks pidato bahasa arab dan artinya dengan tema pentingnya menuntut ilmu atau pentingnya ilmu. Pidato Bahasa Arab Teks Sebarkan ini Posting terkait السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ, الحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ. نَحْمَدُهُ ونَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ سُرُوْرُ اَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ اَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَمُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ, أَشْهَدُ أَنْ لَآإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَبارِكْ وَسَلِّمْ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ. أَيُّهَا الحُكَّامُ الكِرَامُ ! أَيُّهَا الإِخْوَانُ الأَعِزَّاءُ ! أَوَّلاً، نَشْكُرُ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ الَّذِيْ قَدْ أَعْطَاناَ نِعَمًا كَثِيْرَةً، وَبِهَا نَسْتَطِيْعُ أَنْ نَحْتَفِلَ فِيْ هذَاالمكَانِ المبَارَكِ. ثَانِيًا، صَلاَةً وَسَلَامًا دَائِمَيْنِ مُتَلَازِمَيْنِ عَلى حَبِيْبِنَا المصْطَفَى مُحَمَّدٍ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ ، سَيِّدُ الخَلْقِ وَ الخُلُقِ. الآنَ فِيْ هذِهِ الفُرْصَةِ الطَيِّبَةِ أُرِيْدُ أَنْ أُلْقِيَ الخُطْبَةَ اَمَامَ المُسْتَمِعِيْنَ تَحْتَ المَوْضُوْعِ ” الإِخْتِلاَفَاتُ فِيْ هذَا البَلَدِ هِيَ رَحْمَةٌ “ قَالَ اللهُ تَعَالى فِيْ كِتَابِهِ العَظِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ الحجرات 13 خَلَقَ اللهُ تَعَالى النَّاسَ شُعُوْبًا وَ قَبَائِلَ مُخْتَلِفَةً لِيَتَعَارَفَ بَعْضُهُمْ بَعْضًا. بِهذَا الإِخْتِلَافِ كُنَّا نَسْتَطِيْعُ أَنْ نَتَمَتَّعَ بِجَمَالِ وَعَجَائِبِ مَخْلُوْقَاتِ اللهِ فِيْ هذِهِ الدُّنْيَا كَمَا نَسْتَطِيْعُ أَنْ نَتَدَبَّرَ وَ نَتَفَكَّرَ جَمَالَ هذِهِ الحَيَاةِ. لَوْ كَانَ كُلُّ إِنْسَانٍ مَثَلاً أَسْوَدَ اللَّوْنِ، لَوْ كَانَ كُلُّ إِنْسَانٍ مَثَلاً يَتَكَلَّمُ بِلُغًةٍ وَاحِدَةٍ، لَوْ كَانَ النَّاسُ كُلُّهُمْ يَشْتَغِلُوْنَ فِيْ كَسْبٍ وَاحِدٍ، مَا أَقْبَحَ هذِهِ الحَيَاةَ الَّتِيْ يَحْيَاهَا الإِنْسَانُ، فَتَكُوْنَ لَا قِيْمَةَ لَهَا وَ لَاتَجْدِى نَفْعًا بَلْ تَكُوْنُ هذِهِ الحَيَاةُ قَانِطَةً. أَيُّهَا الحَاضِرُوْنَ الكِرَامُ! إِذَا نَظَرْنَا إِلى التَّارِيْخِ، عِنْدَمَا أَصْبَحَ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَئِيْسَ الدَّوْلَةِ ،إِنَّهُ يَحْتَرِمُ إِخْتِلَافَ أُمَّتِهِ . وَ قَدْ قَادَ الرَّسُوْلُ النَّاسَ بِحِكْمَةٍ، حَتَّى تَشْعُرَ كُلُّ قَوْمٍ مَرِيْحَةً مَعَهُ، وَ كَانَتْ هُنَاكَ مِنَ الأَدْيَانِ وَالقَبَائِلِ المخْتَلِفَةِ. لِأَنَّ فِيْ المدِيْنَةِ لَيْسَ الإِسْلاَمُ فَقَطُّ ، وَلكِنْ كَانَتْ هُنَاكَ مِنَ النَّصَارَى وَاليَهُوْدِيِّ أَيْضًا . اِخْوَانِي الاَحِبَّاءُ ! الآنَ نَنْظُرُ فِيْ بَلَدِناَ إِنْدُوْنِيْسِيَّا المحْبُوْبِ. فِيْ هذَا البَلَدِ تَعِيْشُ قَوْمٌ مِنْ شُعُوْبٍ وَقَبَائِلَ وَ أَدْيَانٍ مُتَنَوِّعَةٍ. أَلَيْسَ كَذَالِكَ؟ هُنَا كَانَتْ قَبِيْلَةُ جَاوَى، وَقَبِيْلَةُ مَادُوْرَا، وَقَبِيْلَةُ سَاسَاكْ وَ غَيْرُ ذلِكَ. هُنَا تَعِيْشُ أَدْيَانٌ مُخْتَلِفَةٌ أَيْضًا، مِنْهَا الإِسْلَامُ، وَ النَّصَارَى. وَاخْتِلاَفَاتٌ كَثِيْرَةٌ فِيْ مَسْأَلَةٍ أُخْرَى. وَلكِنْ مَا حَدَثَ هُنَا؟ تِلْكَ الإِخْتِلَافُ تَكُوْنُ عَدَاوَةً بَيْنَنَا . كَثِيْرٌ مِنَ العَدَاوَةِ تُوْلَدُ بِسَبَبِ الاِخْتِلَافِ فِيْ الدِّيْنِ وَالقَبَائِلِ. مَثَلًا، فِيْ أَمْبُوْنْ وَفِيْ سَامْفِيْتْ وَأَمَاكِنَ كَثِيْرَةٍ أُخْرَى. أَيُّهَا المُسْتَمِعُوْنَ ! لِمَاذَا يَحْدُثُ ذلِكَ؟ لَيْسَ سِوَى لِقِلَّةِ فَهْمِهِمْ عَلى شَرِيْعَةِ الإِسْلَامِ. لِأَنَّ الإِسْلَامَ يَنْظُرُ الإِخْتِلَافَ هُوَ نِعْمَةٌ وَ بَرَكَةٌ، كَمَا قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ “اِخْتِلَافُ أُمَّتِيْ رَحْمَةٌ” رَوَاهُ البَيْهَقِى فَلِذلِكَ، نَجِبُ عَلَيْنَا أَنْ نَتْبَعَ مَا عَمِلَ وَقَالَ النَّبِيُّ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. حَتَّى إِذَا نَجِدُ اخْتِلَافًا فِيْ بَلَدِنَا نَجْعَلُهُ عَدَاوَةً، بَلْ عَكْسُهُ نَجْعَلُهُ نِعْمَةٌ وَرَحْمَةٌ بَيْنَنَا. كَفَيْتُ كَلاَمِيْ فِيْ هذِهِ الفُرْصَةِ وَاِذَا وَجَدْتُمْ مِنِّيْ خَطَيَاتٍ أَطْلُبُ العَفْوَ مِنْكُمْ وَاِلَى اللِّقَاءِ فِى وَقْتٍ أُخْرَى شُكْرًا عَلَى حُسْنِ اهْتِمَامِكُمْ. وَاللهُ الموَافِقُ إِلى أَقْوَمِ الطَّرِيْقِ وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ artinya Assalamu’alakum بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ, الحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ. نَحْمَدُهُ ونَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ سُرُوْرُ اَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ اَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَمُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ, أَشْهَدُ أَنْ لَآإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَبارِكْ وَسَلِّمْ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ. Yang terhormat, Segenap dewan juri! Serta saudara-saudaraku yang mulia! Pertama, marilah kita ucapakan syukur kepada Allah SWT yang telah menganugerahkan nikmatnya yang berlimpah ruah, sehinga kita kali ini semua dapat berkumpul di tempat yang penuh barokah ini. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi kita Muhammad SAW, makhluk terbaik dan termulia. Pada kesempatan yang baik ini, kami akan menyampaikan pidato ringkas kepada segenap hadirin, dengan topik “Keanekaragaman Bangsa Ini adalah Rahmat” Allah SWT telah berfirman يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ Artinya Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. Dari ayat ini, Allah SWT telah menjelaskan bahwa penciptaan manusia dengan bangsa-bangsa dan suku-suku yang beraneka ragam, adalah bertujuan agar mereka saling mengenal satu sama lain. Perbedaan tersebut membuat kita dapat merasakan warna-warni dan keajaiban ciptaan Allah, sebagaimana kita merasakan manisnya hidup ini. Bayangkan kalau semua manusia diciptakan dengan berkulit hitam! Bayangkan, andaikan manusia hanya berbicara dengan satu bahasa saja! Atau bahkan mempunyai profesi yang sama semua! Betapa kurang berwarnanya kehidupan! Yang terjadi bukan kebaikan bersama, malah menjadi kebosanan massal. Para hadirin yang mulia.. Kalau kita mau menilik sejarah, pada saat nabi Muhammad masih hidup dan menjadi pemimpin, beliau sangat menghormati perbedaan dan keanekaragaman kaumya. Beliau memimpin dengan bijaksana tanpa tebang pilih, sehingga seluruh masyarakat merasa nyaman dengan kepemimpinan beliau. Tentu kita tahu beliau pada saat itu hidup di tengah masyarakat yang memiliki agama dan kabilah yang heterogen. Di Madinah al-Munawaaroh tidak hanya hidup orang Islam saja tetapi juga orang beragama Yahudi dan Nasrani. Saudara-saudaraku tercinta.. Sekarang, mari kita melihat ke negara kita tercinta, NKRI. Di negara kita ini hidup di dalamnya masyarakat dengan berbagai macam latar belakang. Bangsa, suku, agama yang berbeda-beda. Bukankah begitu? Di sini hidup suku jawa, suku madura, suku sasak dan lain sebagainya. Disini juga tinggal penganut agama islam, kristen dan agama-agama yang lain. Serta keanekaragaman lain yang amat kompleks dalam berbagai aspek. Tapi apa yang terjadi disini? Keanekaragaman tersebut kenapa malah menjadi simbol permusuhan. Banyak bermunculan konflik-konflik yang dipicu adanya perbedaan-perbedaan tersebut, baik soal agama, kesukuan maupun lainnya. Para pendengar yang budiman.. Kenapa terjadi konflik-konflik seperti itu?! Hal tersebut terjadi tidak lain karena kurangnya masyarakat kita memahami tentang spirit ajaran agamanya. Khususnya kaum muslimin sebagai mayoritas, kurang mendalami tentang Islamnya. Rosulullah SAW telah bersabda “Perbedaan umatku merupakan suatu rahmat” HR. Baihaqi. Maka dari itu wajib bagi kita kaum muslimin untuk mengkuti apa yang telah ditauladankan dan disabdakan oleh nabi Muhammad SAW, sehingga cara pandang kita terhadap perbedaan/keanekaragaman tersebut menjadi lebih bijak. Perbedaan atau keanekaragaman tersebut tidak kita jadikan sebagai isu perpecahan atau saling bermusuhan, tetapi malah kita jadikan sebagai ajang untuk saling berbagi nikmat dan rahmat. Demikian yang dapat sampaikan pada kesempatan ini, apabila terdapat kesalahan kami mohon maaf. Sampai jumpa di lain kesempatan. Terima kasih atas perhatiannya, Wallaahul muwaafiq ila aqwamit tariiq Wassalamualaikum Wr. Wb. Baca Juga Pidato Lainnya Sumber Kiranya buku ini sangat membantu siapa saja yang ingin berlatih pidato dan membantu memenangkan lomba pidato. Dilansir berbagai sumber, berikut contoh teks pidato singkat 1 muharram 1444 h: Pidato bahasa arab . السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.